- Definisi Manajemen
Pengertian Manajemen - Sebelum kita membahas pengertian manajemen menurut para ahli, ada baiknya jika kita tahu dulu berasal darimana kata Manajemen itu. Manajemenberasal dari bahasa inggris “management” yang berasal dari kata dasar “manage”. Definisi manage menurut kamus oxford adalah “to be in charge or make decisions in a business or an organization” (memimpin atau membuat keputusan di perusahaan atau organisasi). Dan definisi management menurut kamus oxford adalah “the control and making of decisions in a business or similar organization” (pengendalian dan pembuatan keputusan di perusahaan atau organisasi sejenis).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran” atau “pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusaahaan dan organisasi
Pengertian managemen menurut oxford adalah “the process of dealing with or controlling people or things” (proses berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda).
1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
2. Menurut R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
3. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
4. Menurut Lawrence A. Appley :
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
5. Menurut Drs. Oey Liang Lee :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Menurut Fayol :
Fungsi-fungsi untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sesuatu.
7. Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
8. Menurut Mary Parker Follet :
Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
dengan URL "http://www.disukai.com/2012/08/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html".
- Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai perpektif yang ada, mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan seni. Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Seni dalam manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda melakukannya, yaitu : planning, organizing, directing dan monitoring. Sehingga manajemen sebagai ilmu adalah melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,dan telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang manajer mempelajari terlebih dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan keahliannya,setelah menjadi sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja pengarah dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Dalam kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Mary Parker Follet pun mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Hal ini berarti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasinya harus melalui kerjasama orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang, diantaranya adalah sebagai berikut :
· Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika
· Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system) adalah kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi
· Manajemen sebagai suatu fungsi (management as a function) adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi
· Manajemen sebagai suatu proses (management as a process) adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia
· Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik dan bidang hukum
· Manajemen sebagai kumpulan orang (management as people / group of people) adalah suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah dan kelompok pimpinan bawah.
http://firmanaidin.blogspot.com/2010/01/manajemen-sebagai-ilmu-dan-seni.html
ü TINGKATAN
MANAJEMEN
Dilihat
dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :
1. Manajemen
Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang
ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi.
Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para
manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan
mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.
2. Manajemen
Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian
interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan
memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan
memastikan tercapainyasuatutujuan.
3. Manajemen
Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan
rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada
tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian
yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus.
Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Dilihat dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi, (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi, (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
ü
FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.
Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
Perencanaan
(planning) adalah
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Pengorganisasian
(organizing) dilakukan
dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih
kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengarahan
(directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.
Fungsi manajemen menurut beberapa penulis antara lain :
1. Ernest Dale: Planning, Organizing,
Staffing, Directing, Innovating , Representing dan Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing,
Directing, Coordinating, Controlling.
3. James Stoner : Planning,
Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding,
Coordinating, Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing,
Commanding, Cordinating,Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing,
Motivating, Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/
Actuating, Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating,
Actuating, Leading, Communicating, Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing,
Coordinating, Controlling, Improving.
Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat
dikombinasikan menjadi 10 fungsi yaitu :
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan,
memproyeksikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian
tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan
untuk mencapai tujuan, temasuk dalam hal ini penetapan susunan organisasi,
tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan
personalia) yaitu penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru.
latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya
guna maksimal pada organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando)
yaitu usaha memberi bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas
masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan
benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang
lain agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas
atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan dan saling melempar tanggung jawab
dengan jalan menghubungkan, menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan
bawahan.
8. Motivating (motivasi) yaitu pemberian semangat, inspirasi
dan dorongan kepada bawahan agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan
secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan
cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil
kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka
fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan,
dan pengawasan. Ini adalah fungsi-fungsi ke dalam perusahaan, sedang fungsi
manajer ke luar perusahaan adalah :
1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan.
2. ambil bagian sebagai warga negara biasa. http://mastermakalahadministrasinegara.blogspot.com/2011/05/manajer-dan-manajemen.html
ü KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MANAJEMEN
Keterampilan adalah suatu
kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan ke dalam praktis sehingga tercapai
tujuan yang diinginkan. Keterampilan yang paling penting adalah keterampilan
yang memungkinkan manajer bisa membantu orang lain sehingga menjadi lebih
produktif di tempat kerja.
Robert L.Katz menggolongkan
keterampilan dasar manajer menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Keterampilan Teknis (Technical Skill)Kemampuan untuk menggunakan keahlian dalam
melakukan tugas tertentu. Keterampilan ini sangat dibutuhkan bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah.
2. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Kemampuan bekerja sama
dengan orang lain.
3. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Kemampuan untuk melihat
situasi secara luas (Comprehensive) serta mampu memecahkan persoalan
yang akan memberikan manfaat bagi mereka yang perlu diperhatikan.Walaupun
ketiga keterampilan tersebut penting namun tingkat kepentingan masing-masing
cenderung berbeda-beda sesuai dengan tingkat tanggung jawab manajerial dan
tergantung pada tipe organisasi, tingkat manajerial dan fungsi yang sedang
dilaksanakan.Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin
menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang
merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya
secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach.
Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika
diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu,
maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit.
Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat
merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh
lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap
merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan
mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
3. Evolusi teori Manajemen

Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik .Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat
terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18.
Para
pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang
timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir
itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor
dan lainnya.
Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan
anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh
dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan
terhadap kondisi kerja ini.
Pada
tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang
tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan
usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan
makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan
hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan
hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga
lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut
"Bapak Personal Manajemen Modern".
Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya,
investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai
perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan
produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara
terbuka.
Henry Fayol (1841 -1925)
Pada
tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan
produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu
organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran
manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru.
Fayol
berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu
pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.
Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang
bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan
yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang
telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6
macam kegiatan :
a.
Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang
produksi.
b.
Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah
dan menjual hasil produksi.
c.
Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan
menggunakan modal.
d.
Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan
barang-barang kekayaan perusahaan.
e.
Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan
neraca, serta berbagai data statistik.
manajemen Klasik
1. pengembangan
manajemen di lakukan oleh teoritis.
2. investasi terbesar
adalah karyawan
3. tenaga kerja di beri
pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. karyawan bertanggung
jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. adanya skema
pembagian keuntungan

Dalam pengembangannya
dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi ( perilaku organisasi )
dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran perilaku
organisasi yaitu :
o
Douglas McGregor yang terkenal dengan teori X dan teori Y.
o
Frederick Herzberg terkenal dengan teori motivasi higenis atau teori dua
factor.
o
Chris Argiris mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem sosial atau sistem
antar hubungan budaya.
o
Edgar Schein dinamika kelompok dalam organisasi.
o
Abhraham Maslow mengemukakan tentang hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia
dan dinamika proses.
o
Robert Blak dan Jane mounton mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan
kisi-kisi manajerial ( managerial grid ).
o
Rensislikert mengemukakan empat sistem manajemen dari sistem 1.explotatif,
otoritatif sampai sistem 4. partisiatif kelompok.
o
Fred Feidler menerapkan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
** Sumbangan Aliran
Perilaku Organisasi
Sumbangan aliran ini
terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perilaku
kelompok, hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi
manusia. Semua hal ini telah membuat para manajer semakin peka dan terampil
dalam menangani dan berhubungan dengan bawahannya.
** Keterbatasan Aliran
Perilaku Organisasi
Meskipun demikian,
banyak ahli berpendapat potensi teori ini belum dikembangkan lebih lanjut.
Selain itu juga banyak kritikan terhadap aliran ini, karena disamping terlalu
umum, terlalu abstrak dan ruwet/rumit. Rekomendasi mereka sering berbeda satu
ahli dengan ahli lainnya, sehingga manajer mengalami kesulitan menentukan
pendapat yang paling baik.
TEORI PERILAKU
Kontribusi studi
perilaku ada dua kelompok, yatu memberikan penekanan pada
orang yang ada dalam
pekerjaan dari pada jenis pekerjaan itu sendiri.
• Hawthorne merupakan
bagian dari human relation movement (gerak-gerik hubungan
manusia), pertama
memahami mengenai ornag yang bekerja dalam organisasi
• Kelompok system
social, menghasilkan kumpulan materi organizational behaviour
(perilaku organisasi)
Reaksi berantai yang
menghubungkan kebutuhan pekerja dengan perusahaan adalah:
1 . Mengetahui kebutuhan
bekerja
2 . Memotivasi pekerja
untuk melakukan pekerjaan demi tercapainya tujuan
perusahaan
3 . Kerja dijalankan
4 . Tercapainya tujuan
perusahaan
Sumber : http://syarifhidayat21.blogspot.com/2010/11/evolusi-teori-manajemen.html dan
berbagai sumber.
Ø Teori kuantatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)
Pendekatan
kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik,
model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu
manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear
digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber
daya; analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk
membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi
(economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan
optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Ditandai dengan perkembangan tim-tim riset Operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri, sejalan dengan perkembangan dunia teknologi, prosedur-prosedur riset operasional kemudian diformulasikan dan disebut dengan aliran Management Science.
Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :
a. Perumusan maslah
b. Penyusunan suatu model matematis
c. Mendekatkan penyelesaian dari model
d. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
e. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Sumber: http://wahyubintoro.blogspot.com/2010/11/teori-evolusi-manajemen.html
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Ditandai dengan perkembangan tim-tim riset Operasi dalam pemecahan masalah-masalah industri, sejalan dengan perkembangan dunia teknologi, prosedur-prosedur riset operasional kemudian diformulasikan dan disebut dengan aliran Management Science.
Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :
a. Perumusan maslah
b. Penyusunan suatu model matematis
c. Mendekatkan penyelesaian dari model
d. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
e. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
f. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Sumber: http://wahyubintoro.blogspot.com/2010/11/teori-evolusi-manajemen.html
v
TEORI
EVOLUSI MANAJEMEN
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang dengan
pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum ada suatu teori yang bersifat umum
ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan
dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan
menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang manajemen, yang berbeda adalah
dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan hanya dapat diterapkan dalam
berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk masalah-masalah yang sama
belum tentu dapat diterapkan.
Ada tiga teori pemikiran manajemen yaitu :
v Teori manajemen klasik
Ilmu manajemen muncul setelah negara-negara Eropa Barat
dan Amerika dilanda revolusi industri, yang terjadi sekitar awal abad ke-20
yaitu mulai ditinggalkannya prinsip-prinsip lama yang sudah tidak efektif dan
efisien lagi. Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
Dimulai
pada tahun 1800-an sebagai manager pabrik permintalan kapas di New Lanark,
Scotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiaannya pada
penggunaan faktor produksi produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya
disimpulkan bahwa bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula apabila tenaga
kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi,
kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan
memberikan keuntungan pada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas
dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari
Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya
diarahkan dalam hal pembagian kerja (devision of labour), yang mempunyai
beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari
pengalaman-pengalaman yang
baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila
seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orang tersebut
harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat
kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam
pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah
karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga
dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu menciptakan
mesin hitung (calculator) mekanis yang pertama, mengembangkan program-program
permainan untuk komputer, mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan
antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan
pembagian keuntungan.
Teori manajemen klasik juga terbagi dalam dua pemikiran
yaitu teori manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
4. Manajemen dan Lingkungan Eksternal
ü Definisi Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber
daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut.Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air,
iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala
sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).Ilmu yang
mempelajari lingkungan adalah ilmu
lingkungan atau ekologi.
Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.
ü
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO DAN MAKRO
LINGKUNGAN
ORGANISASI PERUSAHAAN
Lingkungan
organisasi perusahaan terdiri dari:
1. Lingkungan
Eksternal
2. Lingkungan
Internal
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan
eksternal atau lingkungan yang berada di luar organisasi saling mempertukarkan
sumber dayanya dengan organisasi tersebut dan tergantung satu sama lain.
Organisasi mendapatkan input (bahan baku, uang, tenaga kerja) dari lingkungan
eksternal, kemudian ditransformasikan menjadi produk dan jasa sebagai output
bagi lingkungan eksternal. Definisi lingkungan eksternal adalah sebagi berikut:
• Lingkungan
eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk
mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams, 2001:51).
• Lingkungan
eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak
dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer
(T.Hani Handoko, 1999:62).
• Lingkungan
eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar suatu organisasi, yang
relevan pada kegiatan organisasi itu (James A.F. Stoner,1996:66)
Lingkungan
eksternal juga dapat dibagi menjadi dua unsur, antara lain:
Menurut James A.F.
Stoner:
1. Unsur-unsur tindakan
langsung (direct action)
2. Unsur-unsur tindakan
tak langsung (indirect action)
Menurut T. Hani Handoko:
1. Lingkungan ekstern
mikro
2. Lingkungan ekstern
makro
Menurut Chuck Williams:
1. Lingkungan khusus
2. Lingkungan umum
3. Lingkungan yang
berubah
Dari ketiga
pendapat tersebut sebenarnya mempunyai pengertian yang sama dalam pembagiannya,
hanya Chuck Williams yang menambahkannya dengan point ketiga ‘lingkungan yang
berubah’. Jadi, lingkungan eksternal itu terbagi menjadi:
1. Lingkungan
ekstern mikro (unsur-unsur tindakan langsung atau lingkungan khusus)
2. Lingkungan
ekstern makro (unsur-unsur tindakan tak langsung atau lingkungan umum)
Lingkungan
Ekstern Mikro
Lingkungan ekstern
mikro terdiri dari:
1. Pelanggan
(customers)
Pelanggan membeli
produk barang dan jasa. Perusahaan tidak dapat hidup tanpa dukungan pelanggan.
Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan usahanya suatu perusahaan perlu
mengamati perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan reaktif dan
proaktif merupakan strategi dalam mengamati kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Pengamatan reaktif adalah memusatkan perhatian pada kecendrungan dan masalah
pelanggan setelah kejadian, misalnya mendengarkan keluhan pelanggan. Pengamatan
proaktif terhadap pelanggan adalah dengan memperkirakan kejadian, kecendrungan,
dan masalah sebelum hal itu terjadi (sebelum pelanggan mengeluh).
2. Pesaing
(Competitors)
Pesaing adalah
perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual produk atau jasa kepada
pelanggan. Seringkali perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha
tergantung pada apakah perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik daripada
pesaing lain. Karena itu, perusahaan harus melakukan analisis bersaing, yaitu
menentukan siapa pesaingnya, mengantisipasi pergerakan pesaing, serta
memperhitungkan kekuatan dan kelemahan pesaing.
3. Pemasok
(suppliers)
Pemasok adalah
perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan sumber
informasi kepada perusahaan lain. Terdapat hubungan saling ketergantungan
antara pemasok dan perusahaan. Ketergantungan perusahaan pada pemasok adalah
pentingnya produk pemasok bagi perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain
sebagai pengganti. Ketergantungan pemasok pada perusahaan adalah suatu tingkat
dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan bagi pemasok dan sulitnya menjual
produk kepada pembeli lain.
4.
Perwakilan-perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi
dalam perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks.
Peraturan-peraturan industri yang ditetapkan oleh perwakilan pemerintah ini
harus ditaati oleh organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan, dan
pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat.
5. Lembaga Keuangan
Organisasi-organisasi
tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangan, seperti bank-bank komersial,
bank-bank instansi, dan perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal.
Lembaga keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menjaga dan memperluas
kegiatan-kegiatannya seperti pendanaan untuk membangun fasilitas baru dan
membeli peralatan baru, serta pembelanjaan operasi-operasinya.
Lingkunan Ekstern Makro
Lingkungan ekstern
makro terdiri dari:
1. Ekonomi
Keadaan ekonomi
suatu negara akan mempengaruhi sebagian besar organisasi yang beroperasi di
dalamnya. Pada suatu keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum
kemampuan daya beli masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat.
Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu
perusahaan juga bertumbuh, hanya menyediakan lingkungan yang mendorong
terjadinya pertumbuhan usaha. Dalam keadaan perekonomian yang lesu, daya beli
masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit. Sehingga para
manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi variable-variabel ekonomi seperti
kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan fiscal dan moneter, dan
harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.
2. Teknologi
Teknologi adalah
pengetahuan, peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk masukan
(input) menjadi keluaran (output). Sehingga perubahan dalam teknologi dapat
membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan
produknya dengan lebih efisien. Akan tetapi prubahan teknologi juga dapat
memberikan suatu ancaman bagi perusahaan-perusahaan tradisional. Contohnya
perusahaan fotocopy pada awalnya memberi ancaman bagi perusahaan kertas karbon.
3. Politik Hukum
Komponen
politik/hukum adalah undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang
mengatur perilaku usaha. Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu
tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin
mengabaikan iklim politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu
negara, seperti perlakuan yang adil dalam pembayaran gaji harus sesuai dengan
upah minimum yang ditetapkan pemerintah.
4. Sosial Budaya
Komponen sosial
budaya merujuk kepada karakteristik demografi serta perilaku, sikap, dan
norma-norma umum dari penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama,
perubahan karakteristik demografi seperti, jumlah penduduk dengan keterampilan
khusus, pertumbuhan atau pengurangan dari golongan populasi tertentu,
mempengaruhi cara perusahaan menjalankan usahanya. Kedua, perubahan sosial
budaya dalam perilaku, sikap, dan norma-norma juga mempengaruhi permintaan akan
produk dan jasa suatu usaha.
5. TANGGUNG JAWAB SOSIAL
1. Pandangan Klasik: Tanggung jawab sosial perusahaan hanyalah untuk memaksimalkan keuntungan.
Tokoh: Milton Friedman
Tanggung jawab utama manajer adalah untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan keinginan pemegang saham selaku pemilik perusahaan.à
Melakukan perbuatan sosial hanya akan menambah biaya untuk menjalankan bisnis.à
Biaya tersebut harus ditransfer kepada:à
- konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi, atau
- pemegang saham dalam bentuk deviden yang lebih rendah.
Perusahaan dapat mengemban tanggung jawab sosial sepanjang masih dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan untuk pemegang saham.à
2. Pandangan Sosioekonomi: Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya dalam bentuk mencetak laba (sebagai sebuah institusi ekonomi) tetapi juga melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (sebagai institusi sosial).
Which “masyarakat”?
masyarakat yang telah mendukung produk/jasa perusahaan melalui hukum dan peraturan (= pemerintah).à
masyarakat yang telah mendukung dengan membeli produk/jasa perusahaan (= konsumen).à
Argumen-argumen yang mendukung tanggung jawab sosial:
- Memenuhi ekspektasi publik
- Untuk mengamankan laba jangka panjang
- Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban etis.
- Untuk menciptakan kesan publik yang baik.
- Untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang pelik.
- Untuk mengurangi jumlah peraturan pemerintah yang perlu diberlakukan.
- Untuk mengimbangi besarnya kekuasaan yang dimiliki perusahaan.
- Untuk meningkatkan harga saham dalam jangka panjang.
- Karena perusahaan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat dan program-program sosial.
- Untuk mengatasi masalah sosial sebelum masalah tersebut menjadi terlalu sulit dan mahal untuk diselesaikan.
Argumen-argumen yang menentang tanggung jawab sosial:
- Karena merupakan pelanggaran terhadap tujuan berupa maksimalisasi profit.
- Karena merupakan dilusi terhadap tujuan utama perusahaan yakni produktivitas ekonomis.
- Mahal.
- Kekuasaan yang dimiliki perusahaan akan terlalu besar jika perusahaan juga berusaha mencapai tujuan sosial.
- Kurangnya keahlian untuk mengatasi masalah sosial.
- Kurangnya akuntabilitas yang dimiliki perusahaan terhadap tindakan social.
1. Pandangan Klasik: Tanggung jawab sosial perusahaan hanyalah untuk memaksimalkan keuntungan.
Tokoh: Milton Friedman
Tanggung jawab utama manajer adalah untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan keinginan pemegang saham selaku pemilik perusahaan.à
Melakukan perbuatan sosial hanya akan menambah biaya untuk menjalankan bisnis.à
Biaya tersebut harus ditransfer kepada:à
- konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi, atau
- pemegang saham dalam bentuk deviden yang lebih rendah.
Perusahaan dapat mengemban tanggung jawab sosial sepanjang masih dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan untuk pemegang saham.à
2. Pandangan Sosioekonomi: Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya dalam bentuk mencetak laba (sebagai sebuah institusi ekonomi) tetapi juga melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (sebagai institusi sosial).
Which “masyarakat”?
masyarakat yang telah mendukung produk/jasa perusahaan melalui hukum dan peraturan (= pemerintah).à
masyarakat yang telah mendukung dengan membeli produk/jasa perusahaan (= konsumen).à
Argumen-argumen yang mendukung tanggung jawab sosial:
- Memenuhi ekspektasi publik
- Untuk mengamankan laba jangka panjang
- Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban etis.
- Untuk menciptakan kesan publik yang baik.
- Untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang pelik.
- Untuk mengurangi jumlah peraturan pemerintah yang perlu diberlakukan.
- Untuk mengimbangi besarnya kekuasaan yang dimiliki perusahaan.
- Untuk meningkatkan harga saham dalam jangka panjang.
- Karena perusahaan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat dan program-program sosial.
- Untuk mengatasi masalah sosial sebelum masalah tersebut menjadi terlalu sulit dan mahal untuk diselesaikan.
Argumen-argumen yang menentang tanggung jawab sosial:
- Karena merupakan pelanggaran terhadap tujuan berupa maksimalisasi profit.
- Karena merupakan dilusi terhadap tujuan utama perusahaan yakni produktivitas ekonomis.
- Mahal.
- Kekuasaan yang dimiliki perusahaan akan terlalu besar jika perusahaan juga berusaha mencapai tujuan sosial.
- Kurangnya keahlian untuk mengatasi masalah sosial.
- Kurangnya akuntabilitas yang dimiliki perusahaan terhadap tindakan social.